Seorang desainer grafis tak hanya dituntut untuk bisa membuat logo atau
kreasi grafis secara digital, namun juga harus tahu bagaimana ia bisa
menghasilkan hasil cetak yang bagus dari desain yang dibuatnya tadi.
Bisa saja logo yang sudah Anda buat dengan sempurna ternyata hancur
ketika dicetak. Oleh sebab itu, seorang desainer grafis juga harus paham
dunia percetakan. Langkah awal yang bisa Anda lakukan adalah dengan
mengetahui istilah-istilah percetakan yang mungkin akan banyak Anda
temui ke depannya. Berikut di antaranya.
1. DPI
DPI merupakan kepanjangan dari Dot Per Inch.
Ini digunakan untuk menunjukkan kualitas hasil cetak. Semakin besar DPI
suatu gambar, maka akan semakin jelas hasilnya ketika dicetak. Namun,
hal ini tentu akan berimbas pada ukuran file itu karena akan
semakin berat. Ukuran DPI standar untuk percetakan adalah 300 dan 600
DPI. Meskipun ukuran DPI nya sama, namun tidak menutup kemungkinan hasil
yang dicetak berbeda karena kualitas gambar juga dipengaruhi oleh jenis
kertas dan printer itu sendiri.
2. CMYK
CMYK
merupakan singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Keempat
warna tersebut adalah warna yang digunakan untuk mencetak. Ketika Anda
membeli printer, pasti empat warna ini yang Anda lihat pada cartridge-nya.
Majalah, kartu nama, brosur, koran, dan hasil percetakan lainnya hampir
semua menggunakan CMYK. Lalu bagaimana bisa printer mencetak warna yang
beragam seperti yang terlihat di layar monitor? Setiap warna yang
dihasilkan printer berasal dari perpaduan CMYK dengan komposisi yang
berbeda-beda. Maka dari itu, Anda perlu mengatur warna ke CMYK sebelum
mencetaknya agar hasilnya sesuai dengan yang terlihat di layar komputer.
3. Warna Monoton vs Duoton
Sebetulnya, warna monoton dan duoton sama-sama berasal dari gambar grayscale. Monoton adalah mencetak gambar grayscale dengan warna hitam putih. Sedangkan duoton adalah mencetak gambar grayscale selain warna hitam putih. Printer
menghasilkan gambar cetak monoton dan duoton berdasarkan penggunaannya
dalam memadukan CMYK, seperti yang telah disebutkan di atas. Warna
monoton dihasilkan printer dengan cara mencetak gambar grayscale
melalui salah satu warna dari CMYK selain hitam. Sebaliknya, duoton
dihasilkan dengan memadukan beberapa warna tinta pada gambar grayscale.
4. Bleed
Apakah
Anda pernah mengalami ketika foto yang Anda cetak terlalu berdempetan
dengan tepi kertas atau bahkan ada bagian yang terpotong? Bisa jadi
masalah terletak pada bleed-nya. Bleed merupakan area di luar garis potong. Seorang desainer grafis harus selalu menyertakan bleed pada setiap proyek yang dikerjakannya untuk mengantisipasi rendahnya tingkat akurasi ketika proses pencetakan dilakukan. Bleed memungkinkan printer untuk mencetak gambar pada area yang tepat sehingga tidak melebihi garis potong. Setiap printer memiliki lebar bleed yang bervariasi, jadi sebaiknya Anda mengatur bleed minimal ½ inci untuk memberi ruangan yang cukup ketika proses pencetakan.
Untuk
membuat hasil cetak yang bagus, Anda sebagai seorang desainer grafis
tidak harus ahli dalam dunia percetakan. Cukup mengetahui dasar-dasar
yang ada sehingga Anda bisa mengomunikasikannya dengan pihak percetakan
karena mau tidak mau, ada kalanya Anda akan dituntut untuk berhubungan
langsung dengan dunia percetakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar